Di penghujung tahun ini, dunia transportasi indonesia mengalami guncangan lagi. Jatuhnya pesawat casa 212 maskapai NBA (Nusa Buana Air) di perbukitan yang ada di Kabupaten Langkat, yang menelan 14 awak penumpang dan 4 crew pesawat tersebut. Peristiwa ini terjadi pada hari Kamis 29-9-2011.
Saya mengucapkan Turut berbela sungkawa kepada seluru korban meninggal, pesawat caasa 212 yang jatuh di perbukitan langkat.
Saya akan membahas tentang proses pengevakuasian korban pesawat casa 212 yang jatuh. Menurut penilaian saya sebaiai orang awam, proses evakuasi yang dilakukan oleh pemerintah dan pemilik maskapai PT Nusa Buana Air cukup lama dan tak sigap sama sekali.
Ini semua terjadi mungkin karena terlalu lambannya pemerintah menyikapi peristiwa ini. pemerintah seperti tidak menghargai nyawa manusia yang ada dalam pesawat tersebut. Alasan mengapa terjadi keterlambatan dalam pengevakuasian korban adalah cuaca dan medan yang buruk. Wow, alasan apa ini ? di Amerika sana, walaupun dalam badai mereka tetap bisa menyelamatkan kapal yang terjebak dalam badai. Mereka mengutamakan keselamatan para penumpang kapal dibandingkan nyawa mereka sendiri, itu karena mereka menganggap tanggung jawab mereka adalah menyelamatkan penumpang. Sangat berbeda dengan tim penyelamat yang ada di indonesia, cuaca yang sedikit buruk menjadi alasan kasik. Menurut saya, kalo tidak ingin rugi, mending tidak usah menjadi tim penyelamat J, Cukup jadi anggota DPR aja. Ini adalah kekecewaan saya terhadap sistem penyelamatan di negara tercinta kita ini. semoga masalah ini dapat dibenahi agar tidak terjadi lagi masalah seperti ini.
Saya sebagai orang yang sering menggunakan jasa penerbangan indonesia, mengharapkan ketelitian yang lebih lagi kepada pemerintah untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengguna transportasi udara, darat, dan laut.
Sekian penilaian saya. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan tata bahasa, mohon dimaafkan. Sekain dan terimaksih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar